perangkat jaringan
perangkat jaringan
1. Repeater
Repeater pada dasarnya berasal dari
bahasa Inggris ‘repeat’ yang berarti pengulangan. Jika diartikan dari
suku kata, maka repeater dapat diartikan sebagai pengulang kembali,
ataupun jika disempurnakan dalam sebuah bahasa, maka repeater merupakan
alat yang berguna untuk mengulang dan meneruskan kembali signal ke
daerah sekitar perangkat ini.
Jika dikaji secara bahasa teknis, maka pengertian repeater
adalah alat yang berguna untuk menguatkan signal. Dengan alat ini,
signal yang lemah dapat ditingkatkan daya jangkaunya sehingga dapat
digunakan untuk cakupan wilayah yang lebih luas.
Fungsi Repeater
- Memperluas daya jangkau signal server
- Mengcover berbagai wilayah minim signal dari server
Dengan menggunakan repeater, maka daerah
yang minim signal dapat dapat lebih mudah untuk mendapatkan signal. Hal
ini dikarenakan, signal yang lemah dibuat menjadi lebih kuat oleh alat
ini.
- Memudahkan akses signal WiFi
Dengan signal yang lebih kuat tentunya
para pengguna perangkat yang membutuhkan signal dapat lebih mudah
mengakses signal tersebut. Salah satu penerapan dari alat ini adalah
pada signal WiFi.
- Meneruskan dan memaksimalkan signal
Fungsi yang keempat adalah meneruskan
dan memaksimalkan signal. Dalam fungsi ini, repeater bekerja dengan cara
menangkap, mengelola, memperbesar, dan meneruskan signal ke berbagai
perangkat jaringan yang ada di sekitar alat ini.
- Memudahkan proses pengiriman dan penerimaan data
Dengan signal yang lebih kuat proses
pengiriman dan penerimaan data antar sesama pengguna perangkat jaringan
ataupun yang melalui jaringan dapat dilakukan dengan lebih cepat. Hal
ini dapat diibaratkan seperti halnya ketika mobil melaju di jalan tol
(ketika menggunakan repeater).
- Meminimalisir penggunaan kabel jaringan
Sistem kerja dari repeater adalah
melalui signal wireless. Dengan menggunakan alat ini, maka penggunaan
kabel yang ribet dan semrawut dapat dihindari.
2. Bridge
Fungsi Bridge
Secara umum, bridge adalah alat yang berfungsi untuk menghubungkan
dua jaringan. Bridge juga berfungsi untuk memecah satu jaringan yang
besar menjadi dua jaringan lebih kecil sehingga akan meningkatkan
performa jaringan. Fungsi bridge lainnya secara detail dapat dijabarkan
dalam beberapa poin berikut :
1. Sebagai Penghubung Dua Jaringan di Tempat Jauh
Secara geografis, misalnya saja di sebuah universitas, terdapat
beberapa bangunan yang terpisah cukup jauh. Akan lebih ekonomis untuk
memiliki LAN yang terpisah di masing-masing bangunan dan
menghubungkannya dengan bridge, dibanding jika harus menyambungkan semua
tempat dengan menggunakan kabel koaksial.
Untuk jaringan internet dengan komputer yang terlalu banyak dengan hanya mengandalkan satu jaringan LAN, biasanya jika terjadi suatu masalah pada jaringan, maka semua komputer akan terkena dampaknya. Belum lagi jika kondisi geografis bangunan cukup besar dan luas, tentunya akan menjadi masalah tersendiri jika hanya terdapat satu jaringan LAN saja.
Mengatasi hal ini, terdapat alat-alat yang mampu mengantisipasi masalah tersebut sekaligus meningkatkan performa LAN, misalnya repeater, bridge, atau router. Dalam artikel kali ini, akan dibahas mengenai pengertian bridge, fungsi bridge, kelebihan dan kekurangan bridge, serta cara kerja bridge.
2. Otonomi dari Masing-masing Jaringan
Seperti di jaringan perkantoran, setiap departemen memiliki kepentingannya masing-masing, memiliki komputer pribadi, workstation, dan servernya sendiri. Setiap departemen yang tujuan berbeda akan lebih baik dengan jaringan yang berbeda namun terhubung dengan menggunakan bridge.3. Untuk Mengakomodasi Beban Jaringan
Misalkan di sebuah universitas banyak workstation yang kelebihan beban karena banyak dipakai oleh mahasiswa dan dosen untuk dipakai meminta file yang berada di mesin file server untuk diunduh ke mesin pengguna berdasarkan permintaan. Jika ukuran file besar, maka akan menghambat penyimpanan di LAN tunggal, sehingga akan lebih baik menggunakan dua LAN yang dihubungkan dengan bridge.Kelebihan dan Kekurangan Bridge
Sebagai sebuah jembatan jaringan, bridge memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Kelebihan bridge adalah ia hanya bisa bekerja pada lapisan Data Link, sehingga tidak dimungkinkan terjadinya transmisi dari satu protokol ke protokol lainnya. Selain itu, bridge juga mampu mendukung beberapa protokol seperti NetBEUI dan LAT yang tidak mungkin dilayani oleh router.Walau begitu, bridge memiliki kekurangan seperti tidak dimungkinkannya transmisi melalui jalur atau protokol yang berbeda. Selain itu, bridge juga hanya meneruskan paket dari satu jaringan ke jaringan lainnya dengan kecepatan 10 MBPS. Bridge juga hanya meneruskan transmisi tanpa bisa menerjemahkan komunikasi antar protokol.
Cara Kerja Bridge
Untuk memahami cara kerja bridge, bridge dapat diibaratkan seperti ‘repeater yang cerdas’. Repeater bekerja dengan cara menerima sinyal yang datang dari sebuah kabel jaringan, melakukan amplifikasi pada sinyal tersebut, kemudian mengirim sinyal tersebut ke kabel jaringan lainnya. Repeater melakukan kerjanya ini secara buta tanpa memperhatikan isi pesan yang terkandung dalam sinyal tersebut.
Kontras dengan kerja repeater, bridge merupakan alat yang sedikit
lebih cerdas. Bridge mampu memahami isi dari sinyal yang datang. Bridge
mampu menerima sinyal dan secara otomatis menemukan alamat tiap-tiap
komputer di dua jaringan yang terhubung melalui bridge. Kemudian bridge
juga mampu memilah pesan yang datang dari satu sisi jaringan, kemudian
melakukan broadcast di jaringan lainnya, namun jika dan hanya
jika sinyal pesan dari satu jaringan tersebut memang ditujukan untuk
diinfokan pada jaringan yang lain.
3. Network Interface Card (NIC)
NIC (Network Interface Card) atau kartu jaringan adalah salah
satu perangkat yang menyediakan media untuk menghubungkan antarkomputer.
Kebanyakan kartu jaringan berbentuk/ berbasis kartu internal, yaitu
kartu jaringan yang dipasang pada slot ekspansi di dalam komputer. NIC
berfungsi sebagai piranti yang menyambungkan kabel jaringan dengan
komputer dan sebagai piranti yang menyediakan alamat jaringan secara
fisik.
Fungsi NIC :
Jenis NIC yang beredar, terbagi menjadi dua jenis, yakni NIC yang bersifat fisik, dan
NIC
yang bersifat logis. Contoh NIC yang bersifat fisik adalah NIC
Ethernet, Token Ring, dan lainnya; sementara NIC yang bersifat logis
adalah loopback adapter dan Dial-up Adapter. Disebut juga sebagai
Network Adapter. Setiap jenis NIC diberi nomor alamat yang disebut
sebagai MAC address, yang dapat bersifat statis atau dapat diubah oleh pengguna.
1. NIC fisik
NIC
fisik umumnya berupa kartu yang dapat ditancapkan ke dalam sebuah
slotdalam motherboard komputer, yang dapat berupa kartu dengan bus ISA,
bus PCI, bus EISA, bus MCA, atau bus PCI Express. Selain berupa
kartu-kartu yang ditancapkan ke dalam motherboard, NIC fisik juga dapat
berupa kartu eksternal yang berupa kartu dengan bus USB, PCMCIA, bus
serial, bus paralel atau Express Card, sehingga meningkatkan mobilitas
(bagi pengguna yang mobile). Kartu NIC Fisik terbagi menjadi dua jenis,
yakni:
a. Kartu NIC dengan media jaringan yang spesifik (Media-specific NIC): yang
membedakan kartu NIC menjadi beberapa jenis berdasarkan media jaringan yang
digunakan. Contohnya adalah NIC Ethernet, yang dapat berupa Twisted-Pair (UTP
atau STP), Thinnet, atau Thicknet, atau bahkan tanpa kabel (Wireless Ethernet).
b. Kartu NIC dengan arsitektur jaringan yang spesifik (architecture-specific NIC): yang
membedakan kartu NIC menjadi beberapa jenis, sesuai dengan arsitektur jaringan
yang digunakan. Contohnya adalah Ethernet, Token Ring, serta FDDI (Fiber
Distributed Data Interface), yang kesemuanya itu menggunakan NIC yang
Kartu NIC Ethernet dapat berupa Ethernet 10 Megabit/detik, 100 Megabit/detik,
1
Gigabit/detik atau 10 Gigabit/detik.Tugas NIC adalah untuk mengubah
aliran data paralel dalam bus komputer menjadi bentuk data serial
sehingga dapat ditransmisikan di atas media jaringan. Media yang umum
digunakan, antara lain adalah kabel UTP Category 5 atau Enhanced
Category 5 (Cat5e), kabel fiber-optic, atau radio (jika memang tanpa
kabel).
Komputer
dapat berkomunikasi dengan NIC dengan menggunakan beberapa metode,
yakni I/O yang dipetakan ke memori, Direct Memory Access (DMA), atau
memory yang digunakan bersama-sama. Sebuah aliran data paralel akan
dikirimkan kepada kartu NIC dan disimpan terlebih dahulu di dalam memori
dalam kartu sebelum dipaketkan menjadi beberapa frame berbeda-beda,
sebelum akhirnya dapat ditransmisikan melalui media jaringan.
Proses
pembuatan frame ini, akan menambahkan header dan trailer terhadap data
yang hendak dikirimkan, yang mengandung alamat, pensinyalan, atau
informasi pengecekan kesalahan. Frame-frame tersebut akan kemudian
diubah menjadi pulsa-pulsa elekronik (voltase, khusus untuk kabel
tembaga), pulsa-pulsa cahaya yang dimodulasikan (khusus untuk kabel
fiber-optic), atau gelombang mikro (jika menggunakan radio/jaringan
tanpa kabel). NIC yang berada dalam pihak penerima akan memproses sinyal
yang diperoleh dalam bentuk terbalik, dan mengubah sinyal-sinyal
tersebut ke dalam aliran bit (untuk menjadi frame jaringan) dan mengubah
bit-bit tersebut menjadi aliran data paralel dalam bus komputer
penerima. Beberapa fungsi tersebut dapat dimiliki oleh NIC secara
langsung, diinstalasikan di dalam firmware, atau dalam bentuk perangkat
lunak yang diinstalasikan dalam sistem operasi.
2. NIC logis
NIC
logis merupakan jenis NIC yang tidak ada secara fisik, dan
menggunakansepenuhnya perangkat lunak yang diinstalasikan di atas sistem
operasi, dan bekerja seolah-olah dirinya adalah sebuah NIC. Contoh dari
perangkat NIC logis adalah loopback adapter (dalam sistem operasi
Windows, harus diinstalasikan secara manual atau dalam sistem operasi
keluarga UNIX, terinstalasi secara default, dengan nama interface lo)
dan Dial-up adapter (yang menjadikan modem sebagai sebuah alat jaringan
dalam sistem operasi Windows). Kartu NIC logis ini dibuat dengan
menggunakan teknik emulasi.
Berikut ini adalah beberapa fungsi dari NIC atau Network Interface Card di dalam jaringan komputer secara teoritis :
- Sebagai media pengirim data dari satu komputer ke komputer lainnya
Secara teoritis, Network Interface Card memilki fungsi yang penting
untuk mengirimkan data dari sebuah komputer menuju komputer lainnya.
Fungsi pengiriman data ini biasanya merupakan tugas dan juga fungsi dari
sebuah komputer server, dimana komputer server bertugas untuk
menyediakan data dan juga berbagai permintaan akan transmisi data yang
direquest oleh klien atau user.
Dengan adanya NIC ini, maka server dapat mengolah data yang
dibutuhkan oleh klien atau user, dan kemudian mengirimkannya ke user,
dengan alur yang berawal dari NIC milik server, diteruskan melalui
sebuah kabel jaringan, yang kemudian diterima oleh NIC milik user atau
klien.
- Sebagai pengontrol data flow antar komputer yang menggunakan sistem kabel jaringan
Selain dapat melakukan pengiriman data secara teoritis Network
Interface Card juga memiliki fungsi lainnya, yaitu sebagai pengontrol
data flow atau aliran data dari sebuah jaringan komputer, terutama yang
menggunakan sistem jaringan kabel. Hal ini merupakan fungsi yang sangat
penting, dimana NIC dapat membantu menjaga agar data yang dikeluarkan
dan juga diterima tidak berlebihan.
Selain itu juga dapat membantu mencegah terjadinya kepadatan arus
informasi dan data yang mengalir di dalam sebuah jaringan komputer,
terutama yang menggunakan jaringan kabel.
- Menerima data dari komputer lain
Apabila fungsi nomor 1 mengacu kepada fungsi yang dimiliki oleh
sebuah server di dalam jaringan komputer, maka pada point ini, fungsi
dari sebuah Network Interface Card berada pada komputer client atau
user. Ketika bertindak dan bekerja di dalam komputer yang merupakan
komputer client atau server, maka NIC berfungsi untuk menerima data dan
informasi yang sudah ditransmisikan oleh server di dalam jaringan.
Dengan begitu, setiap data yang mengalir dan juga ditransmisikan akan
bisa diterima oleh komputer user atau klien.
- Menterjemahkan data menjadi bentuk bit, sehingga dapat dimengerti oleh komputer penerima
Fungsi lainnya dari NIC secara teoritis adalah melakukan konversi.
Konversi ini meruapakan sebuah proses perubahan, yang dilakukan oleh NIC
untuk mengubah aliran data di dalam sebuah jaringan menjadi bentuk
bit. Bit merupakan bentuk atau formata yang bisa dibaca dan juga diolah
oleh sebuah komputer, sehingga data yang ditransmisikan tersebut menjadi
berguna dan akhirnya bisa diolah dan juga dibaca baik oleh komputer
penerima ataupun komputer pengirim.
Selain fungsi secara teoritis, Network Interface Card juga memiliki
banyak fungsi praktis. Fungsi praktis merupakan fungsi dari Network
Interface Card yang mengarah kepada penggunaan sehari – hari di dalam
sebuah jaringan. Kita juga bisa menyebut fungsi praktis dari NIC ini
dengan istilah manfaat dari NIC.
Cara kerja NIC :
Spesifikasi
Ethernet mendefinisikan fungsi-fungsi yang terjadi pada lapisan fisik
danlapisan data-link dalam model referensi jaringan tujuh lapis OSI, dan
cara pembuatan paket
data
ke dalam frame sebelum ditransmisikan di atas kabel. Ethernet merupakan
sebuah teknologi jaringan yang menggunakan metode transmisi Baseband
yang mengirim sinyalnya secara serial 1 bit pada satu waktu. Ethernet
beroperasi dalam modus half-duplex, yang berarti setiap station dapat
menerima atau mengirim data tapi tidak dapat melakukan keduanya secara
sekaligus. Fast Ethernet serta Gigabit Ethernet dapat bekerja dalam
modus full-duplex atau half-duplex. Ethernet menggunakan metode kontrol
akses media Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection untuk
menentukan station mana yang dapat mentransmisikan data pada waktu
tertentu melalui media yang digunakan. Dalam jaringan yang menggunakan
teknologi Ethernet, setiap komputer akan "mendengar" terlebih dahulu
sebelum "berbicara", artinya mereka akan melihat kondisi jaringan apakah
tidak ada komputer lain yang sedang mentransmisikan data. Jika tidak
ada komputer yang sedang mentransmisikan data, maka
setiap
komputer yang mau mengirimkan data dapat mencoba untuk mengambil alih
jaringan untuk mentransmisikan sinyal. Sehingga, dapat dikatakan bahwa
jaringan yang
menggunakan teknologi Ethernet adalah jaringan yang dibuat berdasrkan basis First-Come,
First-Served, daripada melimpahkan kontrol sinyal kepada Master Station seperti dalam
teknologi
jaringan lainnya. Jika dua station hendak mencoba untuk mentransmisikan
data pada waktu yang sama, maka kemungkinan akan terjadi collision
(kolisi/tabrakan), yang akan mengakibatkan dua station tersebut
menghentikan transmisi data, sebelum akhirnya mencoba
untukmengirimkannya lagi pada interval waktu yang acak (yang diukur
dengan satuan milidetik). Semakin banyak station dalam sebuah jaringan
Ethernet, akan mengakibatkan jumlah kolisi yang semakin besar pula dan
kinerja jaringan pun akan menjadi buruk. Kinerja Ethernet yang
seharusnya 10 Mbit/detik, jika dalam jaringan terpasang 100 node,
umumnya hanya menghasilkan kinerja yang berkisar antara 40% hingga 55%
dari bandwidth yang diharapkan (10 Mbit/detik). Salah satu cara untuk
menghadapi masalah ini adalah dengan menggunakan Switch Ethernet untuk
melakukan segmentasi terhadap jaringan Ethernet ke dalam beberapa
collision domain.
NAMA : ELA SUMARYATI
NIM: 13170367
KELAS : 13.2A.35
NAMA DOSEN : DANY PRATMANTO M.Kom
Komentar
Posting Komentar